Di jalan, Anda wajib mematuhi aturan lalu lintas dan menjalankan etika berkendara untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Untuk itu, ada perilaku mengemudi mobil yang sesuai kebutuhan di atas atau biasa disebut dengan safety driving.
Safety Driving adalah perilaku mengemudi yang mengacu pada standar keselamatan berkendara yang berlaku di suatu negara. Selain peraturan lalu lintas, safety driving juga menjadikan budaya berkendara yang benar sebagai acuan, misalnya tidak membunyikan klakson di tengah keramaian.
Dikutip dari Detik.com, standar safety driving di Indonesia mengacu pada Undang-Undang Lalu Lintas No. 22 Tahun 2009. Safety Driving merupakan Skill-Based Driving atau berkendara dengan keterampilan dan pengalaman berdasarkan standar keselamatan yang berlaku.
Tujuan utama dari safety driving adalah untuk meminimalkan risiko kecelakaan, serta melindungi nyawa dan harta benda, baik Anda maupun pengguna jalan lainnya. Termasuk pula materi seperti kendaraan dan sarana jalan lainnya.
Pengemudi yang menjalankan prinsip safety driving akan memiliki perilaku berkendara yang aman, selamat, dan benar, ditambah mental positif dan kewaspadaan secara terus menerus, sebagai langkah preventif menghindari kecelakaan. Berikut prinsip safety driving yang bisa Anda jalankan di Indonesia.
- Patuh Aturan Lalu Lintas
Saat mengemudi di suatu negara, sangat penting untuk memahami dan mengikuti aturan lalu lintas yang berlaku untuk memastikan keselamatan dan kelancaran lalu lintas. Yang paling dasar adalah memahami peraturan mengenai rambu lalu lintas, lampu merah, dan tanda pengaturan lalu lintas lainnya.
- Memiliki Skill Mengemudi yang Memadai
Mengemudi mobil bukan sekadar memutar kemudi atau menginjak pedal-pedal. Ketrampilan mengemudi dibutuhkan supaya Anda dapat bermanuver dengan baik, tidak mengganggu pengguna jalan lainnya, dan berkendara aman di berbagai kondisi jalan untuk menjaga ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
- Berkendara dalam Kondisi Tubuh Sehat
Mengemudi dalam keadaan mabuk, lelah, atau mengantuk adalah beberapa kondisi yang membuat mengemudi tidak aman. Hindari mengemudi dalam keadaan ini karena dapat mengurangi konsentrasi dan membuat waktu reaksi kian lambat sehingga memicu kecelakaan.
- Seat Belt Wajib Digunakan
Sabuk pengaman atau seatbelt atau safety belt merupakan perangkat keamanan paling basic yang wajib dipakai saat berkendara. Jika tidak, berarti pengemudi belum memahami pentingnya safety driving. Meskipun duduk di bangku belakang, pastikan Anda sudah menggunakannya dengan benar.
- Selalu Menjaga Jarak Aman
Ketika mengemudi, menjaga jarak aman dengan mobil di depan menjadi hal yang penting. Ketika terjadi situasi darurat dan wajib mengerem mendadak, Anda sanggup mengantisipasi dan menghindari. idealnya, Anda harus menjaga jarak 3 detik atau lebih saat berada di belakang kendaraan lain.
- Jangan Mengalihkan Perhatian
Memakai ponsel saat mengemudi adalah salah satu faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan karena mengalihkan perhatian driver. Begitu terdistraksi, Anda tidak dapat menjaga jarak aman dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar mobil dengan baik.
- Waspada Aktivitas Sekitar Mobil
Perhatikan pejalan kaki, pengendara sepeda, dan kendaraan lain yang berada di sekitar. Jangan mengabaikan tanda peringatan atau isyarat dari pengguna jalan lain. Membiasakan aktivitas memperhatikan lingkungan di sekitar dapat membantu menghindari kecelakaan.
- Etika Mengemudi Mobil di Jalan
Selain wajib patuh pada aturan lalu lintas, Anda juga harus menjalankan etika mengemudi untuk menjaga ketertiban bersama. Seperti, tidak berlebihan menekan klakson, tidak mengemudi agresif, memberikan jalan kepada kendaraan prioritas, dan etika mengemudi lainnya.
- Perawatan Kendaraan Secara Teratur
Perawatan rutin memastikan mobil selalu dalam kondisi baik. Selalu periksa ban, rem, sistem kelistrikan, dan komponen lainnya secara berkala di bengkel resmi Toyota. Mengendarai mobil yang terawat dengan baik, akan menurunkan risiko malfungsi komponen mobil dan menekan potensi kecelakaan.